Google AMP
Bisnis & Industri

Apa Itu Google AMP? Cara Kerja dan Kelebihannya

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, kecepatan akses informasi menjadi salah satu faktor penting dalam menarik pengunjung ke situs web, dalam upaya untuk meningkatkan kecepatan dan performa situs, Google telah mengembangkan sebuah proyek yang dikenal sebagai Google AMP. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Google AMP, kelebihan-kelebihannya, dan cara kerjanya.

Apa itu Google AMP?

Google AMP (Accelerated Mobile Pages) merupakan sebuah teknologi yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan pembukaan halaman website pada perangkat mobile. Namun, tidak semua jenis halaman dapat menggunakan Google AMP ini.

AMP hanya dapat digunakan untuk halaman yang berisi konten statis, seperti berita atau artikel. Oleh karena itu, AMP sangat cocok digunakan pada website berita atau website yang fokus pada artikel.

Secara konsep, AMP memiliki kesamaan dengan Facebook Instant Articles. Namun, perbedaan utamanya terletak pada platform yang digunakan. Facebook Instant Articles menggunakan platform Facebook, sementara Google AMP menggunakan mesin pencari Google.

Google AMP
Ilustrasi Gambar dari Dewaweb

Ketika sebuah website menggunakan Google AMP, halaman tersebut akan ditandai dengan ikon petir pada hasil pencarian Google di perangkat mobile, seperti yang terlihat pada contoh gambar di atas.

AMP bekerja dengan memanfaatkan tiga komponen utama, yaitu AMP HTML, AMP JavaScript, dan AMP Cache. Ketiga komponen ini bekerja secara sinergis untuk mengoptimalkan halaman website agar dapat dibuka dengan cepat di perangkat mobile.

Komponen-komponen tersebut menghilangkan elemen-elemen pada website yang dapat memperlambat waktu loading halaman, seperti animasi, notifikasi push, dan plugin tertentu. Selain itu, Google AMP juga menerapkan berbagai langkah otomatis untuk mempercepat waktu loading, seperti mengkompres CSS yang disisipkan, melakukan sandboxing pada iFrame, dan masih banyak lagi.

Hasilnya, tampilan halaman AMP menjadi lebih sederhana dan minimalis. Dengan demikian, halaman tersebut menjadi ringan dan cepat diakses melalui perangkat mobile. AMP mengutamakan pengiriman informasi dengan cepat kepada pengunjung daripada fokus pada tampilan visual yang menarik.

Baca juga: Pengertian Social Bookmarking Serta Manfaatnya

Bagaimana Cara Kerja Google AMP?

Rata-rata waktu yang diperlukan oleh halaman AMP untuk memuat dari hasil pencarian Google adalah kurang dari satu detik. Hal ini dapat terjadi karena AMP menggunakan kerangka kerja yang terdiri dari tiga komponen utama yang bekerja secara bersamaan. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga komponen tersebut:

AMP HTML

AMP HTML dapat dianggap sebagai versi yang lebih ringan dari HTML biasa. Kerangka kerja AMP memiliki aturan ketat terkait penggunaan tag HTML. Beberapa elemen HTML, seperti form, tidak diperbolehkan dalam AMP untuk memastikan kecepatan loading halaman.

Selain itu, beberapa tag HTML diganti dengan tag khusus AMP yang disebut sebagai komponen HTML AMP. Komponen ini memudahkan implementasi pola tag umum dengan performa yang baik. AMP juga mewajibkan penggunaan versi CSS yang disederhanakan. Jika kamu sudah menggunakan HTML dan CSS yang modern, tidak akan ada masalah dalam mengadopsi AMP.

AMP JS Library

AMP JS bertanggung jawab untuk memastikan rendering cepat halaman HTML AMP. Untuk mempercepat loading halaman pada platform mobile, AMP membatasi penggunaan JavaScript. Satu-satunya pengecualian adalah penggunaan skrip AMP yang dioptimalkan untuk mempercepat proses loading halaman.

AMP JS memastikan bahwa semua sumber daya eksternal tidak memblokir proses rendering. Selain itu, JavaScript menggunakan teknik kinerja lainnya, seperti sandboxing untuk semua iframe, melakukan prekomputasi tata letak elemen halaman sebelum sumber daya dimuat, dan menonaktifkan pemrosesan CSS yang lambat.

AMP Cache

AMP Cache dari Google digunakan untuk menyediakan halaman HTML AMP yang telah di-cache, AMP Cache adalah jaringan pengiriman konten berbasis proxy yang mengirimkan semua dokumen AMP yang valid. Cache ini mengambil halaman HTML AMP, menyimpannya, dan secara otomatis meningkatkan kinerja halaman.

AMP Cache dilengkapi dengan sistem validasi internal yang memastikan bahwa halaman yang disajikan berfungsi dengan baik dan tidak tergantung pada sumber daya eksternal yang dapat memperlambat halaman. Sistem validasi ini memeriksa markup halaman untuk memastikan bahwa memenuhi spesifikasi HTML AMP.

Dengan menggunakan ketiga komponen ini, halaman AMP dapat memuat dengan cepat, mengoptimalkan kecepatan dan kinerja pada perangkat mobile.

Baca juga: Cara Cek DA PA dan Faktor yang Mempengaruhinya

Kelebihan dan Kekurangan Google AMP

Meskipun AMP dapat membuat halaman website terbuka secara instan, tetap ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari AMP:

Kelebihan Google AMP

  • Gratis: Penggunaan AMP tidak memerlukan biaya tambahan. Siapa pun dapat mengadopsi AMP tanpa perlu membayar.
  • Mobile-friendly: AMP memungkinkan halaman website Anda untuk dibuka lebih cepat di perangkat mobile, bahkan dengan koneksi internet yang lambat sekalipun. Ini akan meningkatkan pengalaman pengguna pada perangkat mobile.
  • Membantu SEO: Kecepatan loading yang tinggi pada perangkat mobile dapat membantu meningkatkan faktor SEO halaman website Anda. Hal ini karena Google sering kali memberikan peringkat lebih baik untuk halaman AMP dalam hasil pencarian.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna: Dengan AMP, pengunjung dapat dengan cepat mendapatkan konten yang mereka cari. Hal ini akan meningkatkan kepuasan pengguna dan mengurangi tingkat bounce rate.
  • Optimasi gambar otomatis: AMP secara otomatis mengoptimasi berbagai elemen pada halaman website, termasuk gambar. Ini membantu mengurangi waktu loading gambar dan meningkatkan kecepatan halaman.
  • Meringankan beban server: Karena data AMP Google disimpan di AMP Cache, ini dapat membantu meringankan beban server website Anda, mengurangi waktu loading dan meningkatkan kestabilan website.

Kekurangan Google AMP

  • Tampilan minimalis: AMP secara otomatis menonaktifkan elemen yang dapat memperlambat halaman website, seperti plugin, tema, widget, dan lainnya. Hal ini dapat menghasilkan tampilan konten yang lebih minimalis dan kurang fleksibel.
  • Banyak plugin dan widget yang tidak berfungsi di AMP: Karena AMP menonaktifkan plugin dan widget, beberapa fungsi tambahan yang tergantung pada plugin dan widget mungkin tidak berfungsi dengan baik atau tidak bisa digunakan dalam halaman AMP.
  • JavaScript terbatas: AMP membatasi penggunaan JavaScript yang dapat memperlambat waktu loading halaman. JavaScript yang diatur oleh pemilik website, terutama yang kompleks, mungkin tidak berjalan dengan baik atau tidak didukung oleh AMP.
  • Kemungkinan hilangnya beberapa iklan: Tidak semua jenis iklan mendukung AMP. Beberapa jenis iklan mungkin tidak ditampilkan atau tidak berfungsi pada halaman AMP, sehingga dapat berpengaruh pada pendapatan iklan Anda.

Saat mempertimbangkan penggunaan AMP, penting untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan ini untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan website Anda.

Baca juga: Keyword Mapping: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Cara Instal AMP di WordPress

Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal Google AMP di platform WordPress:

Persiapkan website WordPress Anda

Pastikan Anda memiliki website WordPress yang sudah terinstal dan berjalan dengan baik. Anda juga perlu memastikan bahwa tema yang Anda gunakan kompatibel dengan AMP.

Instal plugin Google AMP

Buka dashboard WordPress Anda dan pergi ke menu “Plugins” di sebelah kiri. Klik “Add New” dan cari plugin yang disebut “AMP for WordPress” atau “AMP Plugin”. Setelah menemukannya, klik tombol “Install Now” dan tunggu hingga proses instalasi selesai.

Aktifkan plugin

Setelah plugin terinstal, klik tombol “Activate” untuk mengaktifkannya. Plugin AMP sekarang sudah aktif di website WordPress Anda.

Konfigurasi pengaturan Google AMP

Google AMP

Setelah mengaktifkan plugin, Anda perlu mengonfigurasi pengaturan AMP. Pergi ke menu “Settings” di dashboard WordPress dan klik opsi “AMP” atau “AMP Settings” yang muncul setelah menginstal plugin.

Di sini Anda akan menemukan berbagai opsi pengaturan yang dapat disesuaikan. Beberapa pengaturan umum yang perlu diperhatikan termasuk:

  • General: Anda dapat menyesuaikan tata letak dan gaya halaman AMP.
  • Design: Anda dapat mengatur tema dan warna untuk halaman AMP.
  • SEO: Anda dapat menyesuaikan meta tag dan informasi SEO pada halaman AMP.
  • Analytics: Anda dapat mengintegrasikan alat analitik seperti Google Analytics dengan halaman AMP.

Pastikan untuk menyimpan pengaturan Anda setelah menyesuaikan sesuai kebutuhan.

Verifikasi dan validasi

Setelah mengatur plugin Google AMP, Anda perlu memeriksa validitas halaman AMP Anda. Anda dapat menggunakan alat verifikasi AMP seperti “AMP Test” atau “AMP Validator” untuk memastikan halaman AMP Anda memenuhi standar yang ditetapkan.

Publikasikan halaman AMP

Sekarang halaman AMP Anda sudah siap. Setiap kali Anda membuat atau mengedit konten di WordPress, plugin Google AMP akan secara otomatis menghasilkan versi halaman AMP yang terkait. Pengunjung yang mengakses situs melalui perangkat mobile akan secara otomatis diredirect ke halaman AMP.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menginstal dan mengaktifkan AMP di situs WordPress Anda untuk meningkatkan kecepatan loading halaman di perangkat mobile.

Baca juga: Benchmark Testing: Defenisi, Tahapan, Manfaat, dan Tantangan

Kesimpulan

Google AMP merupakan inisiatif Google yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan loading halaman web di perangkat mobile. Dengan mengadopsi AMP, pemilik situs web dapat mempercepat waktu loading halaman, meningkatkan peringkat di hasil pencarian Google, dan meningkatkan tingkat engagement pengguna.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan AMP juga memiliki beberapa keterbatasan. Kode AMP yang lebih terbatas dapat mempengaruhi tampilan dan fungsionalitas halaman web. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan Anda sebelum mengadopsi AMP.

AMP dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan dan performa halaman web di perangkat mobile. Dengan memahami apa itu GoogleAMP, kelebihannya, dan cara kerjanya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengoptimalkan situs web Anda dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Referensi

  1. “Getting Started with AMP” – Dokumentasi Resmi Google AMP –
  2. “AMP for WordPress” – Plugin Resmi Google AMP untuk WordPress –
  3. “How to Set Up Google AMP on WordPress” – WPBeginner –
  4. “Google AMP: A Beginner’s Guide to Accelerated Mobile Pages” – HubSpot –
  5. “How to Install and Setup AMP for WordPress” – Kinsta –
  6. “How to Configure Google AMP in WordPress” – WPExplorer –
  7. “AMP for WordPress: How to Implement and Configure It” – Elegant Themes –
  8. “Google AMP: A Comprehensive Guide for Beginners” – Ahrefs –
  9. “WordPress and Google AMP: What You Need to Know” – WP Engine –
  10. “The Complete Guide to WordPress AMP Setup” – WP Mayor –

An experienced content creator working for The Provincial Government of Jambi